Review Samsung Galaxy Watch8 Classic
Samsung Galaxy Watch8 Classic rilis perdana pada Juli 2025 lalu. Desainnya menggunakan layar Super AMOLED yang dilapisi oleh kaca safir serta Always On Display nan penuh warna. Galaxy Watch8 Classic tersedia dengan varian 46mm yang dibanderol Rp 6 juta.
Sementara itu, terdapat dua varian untuk Galaxy Watch8. Varian 44mm tersedia seharga Rp 6 juta dan varian 40mm Rp 5,5 juta dan semuanya dilengkapi garansi resmi dari Samsung Indonesia untuk satu tahun. Bodinya sendiri tampak classic memang cukup tebal dan berbobot, dengan berat 65 gram.
Jika hendak dibandingkan, versi standarnya lebih tipis yakni hanya 8.6 mm dan berbobot 30 gram. Dengan tagline "Ultra comfort, from sleep to workout", Samsung Galaxy Watch8 Classic merupakan jam tangan cerdas yang sarat fitur kesehatan.
Warna Samsung Galaxy Watch8 Classic
- Samsung Galaxy Watch8 Classic Black
- Samsung Galaxy Watch8 Classic White
Catatan:
Kedua warnanya cocok bagi pengguna yang ingin tampil formal, profesional, sekaligus stylish. Walaupun disebut "Black", versi tersebut tak sepenuhnya hitam.
Casing-nya tetap berwarna perak/ abu metalik dengan aksen gelap. Sedangkan varian “White” memakai casing perak dengan tali putih.
Spesifikasi Samsung Galaxy Watch8 Classic
| Tabel Spesifikasi Samsung Galaxy Watch8 Classic | |
| Tipe | Smartwatch premium berdesain klasik, dengan bezel berputar mekanis |
| Bentuk | Casing berbentuk persegi panjang melengkung (squircle) |
| OS | Wear OS 6 dengan antarmuka One UI Watch 8 |
| Versi OS | Wear OS 6, One UI Watch 8 |
| SIM | Tersedia dalam varian Bluetooth-only dan Bluetooth + LTE |
| CPU | Chipset Exynos W1000 3nm, penta-core (1x 1.6GHz + 4x 1.5GHz) |
| Kecepatan CPU | 1.6GHz untuk core utama |
| Storage | 64 GB |
| RAM | 2 GB |
| Baterai | 445mAh, dengan daya tahan hingga 40 jam Always-On Display |
| Ukuran Layar | 1.3 inch |
| Resolusi Layar | 438 x 438 Piksel |
| Tipe | Super AMOLED, dilindungi oleh kaca safir |
| 2G GSM | Tidak didukung |
| 3G UMTS | Tidak didukung |
| 4G LTE TDD | Tersedia pada varian LTE |
| 4G LTE FDD | Tersedia pada varian LTE |
| 5G TDD Sub6 | Tidak didukung |
| 5G FDD Sub6 | Tidak didukung |
| Kamera Belakang | Tidak ada |
| Kamera Depan | Tidak ada |
| Fitur dan Layanan | Bezel berputar mekanis untuk navigasi Quick Button untuk akses pintasan Google Gemini AI untuk asisten suara Pelacakan tidur dan pelatih tidur Pelatih lari dan skor energi Indeks antioksidan dan beban kardiovaskular Sensor detak jantung, oksigen darah, suhu tubuh, akselerometer, gyroskop, barometer, kompas Konektivitas Bluetooth 5.3, Wi-Fi 2.4+5GHz, NFC, GPS dual-frekuensi (L1+L5) Daya tahan baterai hingga 40 jam Desain tahan air dan debu (5ATM + IP68) Kompatibilitas dengan Android 12.0 atau lebih tinggi |
| Dimensi dan Ukuran | 1.81 x 1.83 x 0.42 inci (46 x 46.5 x 10.7 mm) Ukuran casing: 46mm |
| Berat | 2.24 ons (63.5 g) |
Design dan Dimensi Samsung Galaxy Watch8 Classic
Samsung Galaxy Watch 8 Classic memang dirancang bagi para penyuka tampilan jam tangan mewah namun sekaligus tradisional. Dibuat dengan casing material stainless steel premium dan kaca safir sebagai proteksi layar, model ini terlihat lebih kokoh dan terasa lebih berat saat dipakai.
Salah satu fitur unggulan pada versi Classic adalah kehadiran rotating bezel mekanik yang bisa diputar untuk memberikan pengalaman navigasi antarmuka yang khas seri klasik tanpa harus menyentuh layar. Alhasil, hal ini memberikan kesan layaknya jam tangan analog yang elegan.
Galaxy Watch 8 Classic hanya tersedia dalam satu ukuran, yakni 46mm. Size tersebut membuat jam tangan ini lebih cocok untuk pengguna dengan pergelangan tangan besar, atau yang menginginkan tampilan lebih bold. Menariknya lagi, smartwatch ini juga sudah mendukung rating tahan air dan tahan debu (5ATM dan IP68).
Layar Samsung Galaxy Watch8 Classic
Samsung Galaxy Watch8 Classic didukung dengan layar Display Super AMOLED yang jernih serta puncak kecerahan 3000 nits. Brightness yang tinggi membuat layar tetap bisa terbaca dengan jelas meski berada di bawah sinar matahari secara langsung.
Baterai Samsung Galaxy Watch8 Classic
Membahas daya tahannya, semua model Samsung Galaxy Watch8 telah mendukung fast wireless charging yang berbasis WPC. Samsung Galaxy Watch8 Classic 46mm ditunjang oleh baterai 445 mAh.
Adapun kapasitas baterai tersebut diklaim bisa mendekati 40 jam dalam kondisi penggunaan aktif dengan Always-On Display. Namun beberapa review menuturkan, baterai dengan Always-On Display dan penggunaan intens (GPS, sensor) dapat membuat daya tahan turun signifikan. Sehingga klaim 40 jam mungkin lebih realistis untuk pemakaian moderat.
Fitur Unik Samsung Galaxy Watch8 Classic
Jam tangan Samsung Galaxy Watch8 Classic ditopang sejumlah fitur unik yang unggul. Sejauh ini, Samsung memang menyematkan sensor kesehatan paling lengkap. Mulai dari BioActive Sensor generasi baru (optical, electrical, serta Bioelectrical Impedance Analysis/ BIA), sensor suhu, hingga tambahan sensor geomagnetik dan 3D Hall khusus pada versi Classic.
Namun sensor kesehatan lengkap dan fitur pintarnya bukan hanya pelacak detak jantung atau oksigen darah (SpO₂) saja, tapi juga sensor BIA untuk estimasi komposisi tubuh, serta beragam fitur AI dan gaya hidup seperti “sleep coaching”, “vascular load”, hingga “antioxidant index”. Selebihnya, terdapat akselerometer, gyroskop, barometer, dan kompas yang tersedia.
Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic sama-sama menjalankan Wear OS 6 yang dibalut dengan One UI 8 Watch. Fitur konektivitasnya terhitung lengkap, termasuk LTE, Wi-Fi 5GHz, Bluetooth 5.3, NFC, serta GPS dual-band L1 + L5. Keduanya juga tak hanya tahan air dan debu dengan sertifikasi 5ATM + IP68, tapi juga standar militer MIL-STD-810H.
Turut menunjang keunggulannya, diselipkan pula prosesor dari Exynos W1000 3 nm. Untuk melengkapi performa mutakhirnya, hadir pula ROM sebesar 64 GB yang dipadukan dengan RAM 2 GB. Alhasil, tersedia ruang penyimpanan yang lebih dari cukup untuk berbagai aplikasi, musik, serta data fenotip pengguna tanpa terasa sesak.
Sebagai catatan, hanya pengguna Android 12 ke atas dengan kapasitas RAM minimal 1,5GB yang dapat menggunakan perangkat ini.
Samsung Galaxy Watch8 Classic, Unggul dengan Kombinasi Gaya dan Fungsi
Samsung seri Watch8 merupakan generasi terbaru smartwatch yang dikeluarkan Samsung. Dalam seri yang paling baru ini, Samsung memang berfokus meningkatkan desain yang lebih slim. Selain ROM yang ditingkatkan, sensor kesehatannya pun sudah semakin lengkap.
Yang jadi sorotan, Samsung Galaxy Watch8 Classic tampil menarik dengan ciri khas unik dan keunggulannya dalam hal gaya dan fungsi. Rotating bezel mekaniknya menjadi fitur klasik yang dirindukan oleh banyak penggemar jam tangan digital. Dengan bezel fisik ini, penggunanya bisa melakukan navigasi antarmuka tanpa menutupi layar sentuh, sehingga terasa lebih seperti jam analog konvensional.
Selain itu, Samsung Galaxy Watch8 Classic memiliki tombol “Quick Button” yang bisa diprogram sebagai pintasan untuk fungsi tertentu, misalnya seperti membuka aplikasi favorit. Adapun letak Quick Button tambahan tersebut berada di samping tombol Home and Back.
Desain Squircle pada casing berbentuk tidak murni bulat, melainkan menyerupai bentuk bantal atau “cushion”. Bentuk tersebut menggabungkan bulat serta sudut lembut; menjadi estetika baru yang mencoba menyelaraskan gaya dan kenyamanan.
Sebagai kesimpulan, jam tangan ini merupakan kombinasi antara gaya dan fungsi. Tak hanya sekadar alat fitness atau gadget, Samsung Galaxy Watch8 Classic dirancang agar tampak elegan di pergelangan tangan, sehingga cocok untuk pengguna yang menginginkan smartwatch tapi tetap bernuansa “jam tangan klasik”.
Banyak ulasan yang memuji Galaxy Watch8 Classic sebagai versi premium dalam seri Watch8. Samsung Galaxy Watch8 Classic memiliki perbedaan yang signifikan dari segi desain dan fungsi tambahan ketimbang yang versi standar.
Beberapa penguji juga menyebut bahwa meskipun performa inti (chip, sensor) tetap mirip generasi sebelumnya yakni Watch7. Namun upgrade tampak mencolok pada tampilan, storage, dan fitur tambahannya. Meski begitu, fitur “Antioxidant Index” disebut kontroversial. Sejumlah reviewer merasa hasilnya kadang kurang akurat atau terlalu eksperimental sebagai indikator kesehatan serius.
Di samping itu, varian warna yang tersedia memang terbatas, sehingga memancing kritik. Publik mendapati tak ada pilihan warna hangat seperti emas atau rose gold yang kerap digemari oleh para pengguna yang fashion-forward.
